Resume Materi Kuliah Jurnalisme TV 1 (Jurnalistik Radio, TV dan Online)
Resume
Materi Kuliah Jurnalisme TV 1
Berita
merupakan suatu tayangan yang tak pernah hilang pada siaran televisi, Idiom
“Tak ada siaran televisi tanpa berita menjadi perhatian para penulis media pada
saat itu. Acara “Berita Daerah” di siaran televisi TVRI pada saat itu digemari
dan menjadi daya Tarik bagi para pejabat dan pegawai negeri. Selain itu tak
kalah menarik juga dalam acara “Dunia dalam berita” menjadi daya tarik,, karena
acara tersebut memberi keseimbangan kepada masyarakat dengan tampilan berita
yang bersifat global.
Kejayaan
“Dunia dalam Berita” runtuh, karena ada siaran berita yang diluncurkan beberapa
stasiun televisi nasional . Tayangan berita mereka mampu mengalihkan khalayak
TVRI. Seperti siaran televisi swasta yaitu RCTI, SCTV An-Tv dan Indosiar , yang
menayangkan siaran berita sehingga para pengisi acara tersebut seolah menjadi
selebriti baru dunia jurnalistik. Para siaran televisi swasta tersebut mereka
menarik perhatian khalayak akhirnya mereka bertarung memperebutkan jam tayang.
Semuanya dalam rangka merebut perhatian penonton dan mendapatkan rating
tinggi.
Berita
yang ditayangkan ditelevisi pada siaran televisi swasta diatas hampir seragam,
mengenai berita yang ditayangkan dan sifatnya lebih straight news, sehingga
berita-berita yang disiarkan di Televisi menjadi kurang lengkap. Terjadinya hal
seperti itu pihak televisi mencoba mengangkat kembali dan mereka menwarkan
tayangan depth reporting, sehingga tayangan berita di televisi semakin beragam.
Selain itu, televisi juga menayangkan acara infotainment
yang mengangkat berita dan peristiwa seputar artis dan selebriti. Acara infotainment
lebih banyak digarap oleh production house yang menjadi mitra
stasiun televisi.
Dari survei yang pernah penulis lakukan di beberapa
pedagang eceran koran dan majalah di Bandung, ada kecenderungan berkurangnya
minat masyarakat terhadap media berorientasi politik. Berbeda sekali
dengan masa reformasi bergulir, di mana hampir semua media yang berisi isu dan
berita politik sangat diminati.
Sementara itu media hiburan dan infotainment menjadi
laku. Demikian pula media yang berorientasi hobi dan olahraga. Fenomena ini
dipicu adanya ketidakpercayaan dan apatisme masyarakat terhadap berita-berita
politik di media massa. Kini hampir semua stasiun televisi menyuguhkan sinetron
religi-mistis, baik yang bersifat film, variety show, maupun
realitas di lapangan. Tayangan ini jelas sebagai pelarian masyarakat terhadap
berita-berita politik yang sudah menjenuhkan.
Mengenai berita kriminalitas, berita jenis ini pun saat
ini digandrungi masyarakat luas, karena dengan kebuntuan politik yang sering
membingungkan khalayak akhirnya mereka lari ke berita kriminalitas. Kalau kita
perhatikan, beberapa stasiun televisi menampilkan berita kriminalitas
secara serius. RCTI menampilkan “Sergap”, SCTV dengan “Buser”, Indosiar
mengetengahkan “Patroli”, Lativi menyuguhkan “Brutal”, dan TV-7 menyuguhkan
“TKP”. Semua itu menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap
tayangan berita di televisi.
Perlu diingat bahwa semua acara pemberitaan tersebut
merupakan hasil karya para jurnalis televisi. Para jurnalis televisi yang
sebelumnya dipandang sebelah mata oleh kalangan jurnalis cetak, kini mulai
diperhitungkan. Saat ini tidak hanya jurnalis cetak saja yang harus kerja keras
menembus berbagai hambatan dan rintangan sumber berita, tetapi mereka sebagai jurnalis
televisi (tv journalist ) juga perlu menembus medan
pertempuran dengan embedded, mempertaruhkan nyawa,
contohnya Bang Ersa Siregar (alm) yang tewas di tangan tentara.
Para
jurnalis televisi juga harus kerja keras di pusat-pusat konflik, terutama untuk
berita yang sifatnya investigatif. Jika risiko jurnalis cetak biasanya
seputar kamera foto yang sering dirampas oleh pihak-pihak yang kurang
suka kehadiran wartawan, maka risiko jurnalis televisi lebih berat lagi. Mereka
harus berjuang untuk mempertahankan bahan berita sekaligus membawa kamera video
jenis Betacam yang berat dan harganya puluhan juta rupiah. Tetapi sekarang ada kamera
digital yang bisa menggantikan posisi kamera Betacam analog.
Jadi,
meskipun ada kecenderungan masyarakat menyukai tren berita tertentu,
tetap saja kerja jurnalis televisi tak berkurang. Justru mereka dituntut untuk
lebih jeli melihat peluang. Sebab, berita televisi sangat ditentukan oleh
aktualitas beritanya. Selain itu aspek visualnya juga sangat menentukan menarik
tidaknya sebuah tayangan berita televisi.
Diperoleh
dari web Bapak Askurrifa’i Baskin, Drs., M.Si.