Makalah Konsep Tuhan dan Manusia Menurut Agama Yahudi dan Nasrani (Ilmu Tauhid)

Salah satu contoh Makalah Konsep Tuhan dan Manusia Menurut Agama Yahudi dan Nasrani pada Mata Kuliah Ilmu Tauhid 
 


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Agama Yahudi, sebagai agama Samawi, merupakan salah satu agama yang terbesar di dunia. Agama ini berpusat di daerah Israel ( Palestine ). Dalam bahasa Inggris, orang Yahudi disebut Jews dan pemeluknya disebut Judaism. Agama ini adalah salah satu agama samawi yang diklaim sebagai agama tertua di dunia dan berasal dari Ibrahim. Banyak penjelasan mengenai agama Yahudi, salah satunya yang menyatakan bahwa agama Yahudi itu merupakan suatu keyakinan yang dihubungkan dengan ide ketuhanan serta perwujudan suatu bangsa yang telah dipilih Tuhan. Ada juga yang menjelaskan bahwa agama Yahudi itu adalah agama yang dihasilkan oleh proses perkembangan sejarah Bani Israel yang sudah melalui masa sekian lama, ditumbuhkan dari ide Taurat, Talmud dan watak pembawaan bangsa Israel itu sendiri. Agama ini berkitab sucikan Taurat. 
Nashrani berasal dari kata Nazharet yaitu tempat kelahiran Nabi Isa. Sedangkan kata Kristen berasal dari Kristus “ Juru Selamat “ yang merupakan sebutan yang dikarang secara dusta oleh Saulus dan para pengikutnya.
Agama Nashrani atau yang lebih dikenal dengan agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyalibankebangkitan, dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan adalah monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi (secara teknis dalam Bahasa Yunani hypostasis) Tuhan atau Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea Pertama (325) yang dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I.
Agama Kristen terbagi menjadi tiga agama baru, yang masing-masing memiliki gereja dan tokoh agama sendiri-sendiri yaitu : Katholik, Ortodox ,dan Protestan. Agama Katholik adalah agama Kristen yang paling tua. Katholik sendiri berarti orang-orang umum, karena mereka mengaku sebagai induk segala gereja dan penyebar missi satu-satunya di dunia. Disebut pula dengan Gereja Barat atau Geraja Latin, karena mereka mendominasi Eropa Barat, yaitu mulai dari Italia, Belgia, Prancis, Spanyol, Portugal dan lain-lainnya. Disebut juga sebagai Gereja Petrus atau Kerasulan karena mereka mengaku bahwa yang membangun agama mereka adalah Petrus, murid Nabi Isa yang paling senior.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kita bahas, diantaranya :
1.      Apa konsep ketuhanan menurut Agama Yahudi ?
2.      Apa konsep ketuhanan menurut Agama Nasrani ?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Ketuhanan Menurut Agama Yahudi
Konsep ketuhanan agama Yahudi secara ketat didasarkan pada Unitarian monoteisme. Doktrin ini mengekspresikan kepercayaan kepada satu Tuhan. Dalam doa secara utuh dalam hal mendefinisikan Tuhan adalah Shema Yisrael, awalnya muncul di dalam Alkitab Ibrani: "Dengarkan O Israel, Tuhan adalah Allah kita, Tuhan adalah satu", juga diterjemahkan sebagai "Dengarkan O Israel, Tuhan kami adalah Allah, Tuhan adalah yang tunggal."
Allah di sini disusun sebagai zat yang kekal, pencipta alam semesta, dan sumber moralitas. Allah mempunyai kuasa untuk campur tangan di dunia. Allah dijelaskan dalam pengertian seperti: "Ada satu Zat, sempurna dalam segala cara, yang merupakan penyebab utama dari semua keberadaan. Semua tergantung pada keberadaan Allah dan semua berasal dari Allah."
Namun, pada kenyataannya umat Yahudi termasuk kaum musyabbihah, yaitu kaum yang menyerupakan Allah dengan makhluk, sebagaimana tersebut dalam Kitab Taurat pada
Kitab Kejadian Fasal I :
Allah berkata : “Kami telah membuat manusia berdasarkan bentuk Kami, seperti serupaan dari Kami.”
Sehingga apa saja yang bisa terjadi pada manusia, bisa pula dialami oleh Allah. Bahkan dalam keyakinan orang-orang Yahudi, Alloh bisa menga-lami keletihan dan kecapaian sehingga perlu beristirahat, sebagaimana ter sebut dalam Taurat pada
Kitab Kejadian Fasal II :
“Allah menyelesaikan pekerjaan yang Dia kerjakan pada hari yang ke-7, kemudian Dia beristirahat di hari ke-7 dari seluruh pekerjaan yang Dia ker jakan.”
Demikian umat Yahudi meyakini tentang Allah SWT, yaitu dengan keyakinan model kaum musyabbihah. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka sifatkan. Bahkan tidak hanya meyakini keserupaan Alloh dengan makhluk, mereka pun mensifati Allah ta’ala dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah, seperti : kikir, miskin, bisa diperdaya dan lain-lain. Sebagaimana firman Allah SWT :
مَغْلُولَةٌقَالَتِالْيَهُوديَداللَّهِوَ
Orang-orang Yahudi berkata :“Tangan Allah terbelenggu (yakni kikir)“
(Qs. Al-Maidah : 64)
Dalam tafsir dari ‘Ikrimah, Qotadah, As-Sudi, Mujahid, Adh-Dhohhak, Ibnu ‘Abbas dan lain-lainnya mengatakan :
“Mereka tidak memaksudkan dengan perkataan mereka itu bahwa tangan Alloh terikat, tetapi mereka hendak mengatakan : “Kikir, menahan apa yang ada di sisi-Nya. Maha tinggi Allah dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang besar.”
Maka Allah pun membantah ucapan mereka dalam firmannya QS. Al-Maidah : 64
“Tangan mereka itu sebenarnya yang terbelenggu, dan mereka dilaknat atas apa yang mereka telah katakan. Bahkan kedua tangan-Nya terbentang, Dia menafkahkan sebagaimana yang Dia kehendaki.”
(Qs. Al-Maidah : 64) Dalam ayat yang lain Allah berfirman :
“Sesungguhnya Alloh telah mendengar perkataan orang-orang yang mereka berkata : “Sesungguhnya Alloh itu faqir (miskin) dan kami inilah yang kaya.”
 (Qs. Ali ‘Imron : 181)
Berkata Ibnu Jarir Ath-Thobari : “Ayat ini dan ayat setelahnya turun berkenaan dengan sebagian orang Yahudi yang ada pada zaman Nabi.”
Yaitu mereka mengatakan demikian karena Allah SWT dalam banyak ayat memerintakan manusia untuk berinfaq. Lalu muncullah anggapan jelek orang-orang Yahudi yang terkenal kikir, bahwa Allah itu miskin sehingga butuh kepada harta manusia. Ini adalah alasan yang paling jelek untuk menolak berinfaq, dan lebih jauh lagi adalah alasan untuk menolak masuk ke dalam agama Islam.
Begitulah orang-orang Yahudi yang tidak hanya menyamakan Alloh dengan makhluk, tetapi juga mensifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak, bahkan menghina Allah SWT. Namun pada saat yang sama, mereka mengaku sebagai kekasih Alloh!
“Orang-orang Yahudi dan Nashrani berkata : “Kami adalah anak-anak Alloh dam kekasih-kekasih-Nya.” 
(Qs. Al-Maidah : 18)
Bahkan mereka menyakini bahwa mereka tercipta dari unsur-unsur Allah sedangkan manusia selain bangsa Yahudi mereka yakini berasal dari tanah setan atau tanah najis. Oleh karena itu mereka menganggap dirinya sebagai bangsa pilihan yang layak memimpin dunia, sedangkan bangsa-bangsa lainnya mereka yakini sebagai bangsa-bangsa budak yang harus mengabdi kepada mereka. Bertolak dari pemikiran yang buruk ini lahirlah doktrin Zionisme dengan protokolatnya guna mewujudkan mimpi orang-orang Yahudi.
Mereka berkata : “Tidak akan pernah bisa masuk syurga kecuali orang-orang yang beragama Yahudi atas Nashrani.”
(Qs. Al-Baqoroh : 111)
Dalam ayat yang lain Alloh menyatakan :
“Katakan : “Bila khusus hanya untuk kalian saja negeri Akhirat yang ada di sisi Alloh, bukan untuk manusia yang lain, maka inginkanlah kematian bila kalian memang orang-orang yang benar!” Mereka sekali-kali tidak akan pernah menginginkan kematian itu selama-lamanya karena kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat, dan Alloh Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang berbuatan zhalim”
(Qs. Al-Baqarah : 94 – 95)
Namun dalam perkembangannya, agama Yahudi juga meyakini bahwa Alloh memiliki anak, yaitu Uzair (Ezra). Uzair adalah seorang sholih yang hafal kitab Taurat, kemudian Alloh mematikannya selama 100 tahun. Ketika dihidupkan kembali setelah kematiannya itu, kitab Taurat telah musnah karena serbuan dari Bukhtunshir. Maka Uzair membawa bukti akan keberadaan dirinya dengan memaparkan hafalan Tauratnya. Ketika itulah orang-orang Yahudi mengkultuskannya dengan anggapan, kalau Nabi Musa  datang kepada mereka membawa Taurat dalam bentuk kitab maka ia diyakini sebagai Rosul utusan Alloh, sedangkan Uzair datang membawa Taurat dengan tanpa kitab, yaitu hanya dengan hafalannya, maka Uzair lebih, lalu mereka meyakini Uzair lebih tinggi kedudukannya daripada Musa  sebagai anak Alloh, dan mereka pun menyembahnya. Ada pun Uzair berlepas diri dari perbuatan syirik kaum Yahudi (Bani Isroil). [’Abdulloh A. Darwanto]

B.     Konsep Ketuhanan Menurut Agama Nasrani
Agama ini bilamana dilihat dari segi latar belakang sejarahnya maka termasuk agama wahyu, karena pembawanya adalah Rasul Allah yang bernama Isa, yang dipercayai kebenaranya oleh agama Islam. Tugas Nabi Isa sebagai utusan Allah ialah menyampaikan wahyu dari Allah kepada bangsa Isra’el.
Agama ini disebut dengan “Nasrani” karena dikaitklan dengan nama sebuah kampung dekat Jarusalem dimana Nabi Isa (pendirinya) diasuh dan dibesarkan. Kampung itu bernama NAZARETH.
Agama Nashrani atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan agama Kristen adalah salah satu agama yang mengaku ngaku monotheisme, namun dalam kenyataannya ajaran Kristen adalah polytheisme, yaitu ketika kita melihat konsep aqidah mereka yang dikenal dengan Trinitas atau Tritunggal.
Agama Katholik adalah agama Kristen yang paling tua. Katholik sendiri berarti orang-orang umum, karena mereka mengaku-aku sebagai induk segala gereja dan penyebar missi satu-satunya di dunia. Disebut pula dengan Gereja Barat atau Geraja Latin, karena mereka mendominasi Eropa Barat, yaitu mulai dari Italia, Belgia, Prancis, Spanyol, Portugal dan lain-lainnya. Disebut juga sebagai Gereja Petrus atau Kerasulan karena mereka mengaku-aku bahwa yang membangun agama mereka adalah Petrus, murid Nabi ‘Isa yang paling senior.
Agama Katholik meyakini bahwa Roh Qudus tumbuh dari Tuhan Bapa dan Anak secara bersamaan. Mereka juga berkeyakinan bahwa Tuhan Bapa dan Tuhan Anak memiliki kesempurnaan yang sama. Bahkan mereka meyakini bahwa Yesus atau Tuhan Anak ikut bersama-sama dengan Tuhan Bapa mencipta langit dan bumi.
Adapun agama Ortodox yang disebut pula sebagai Gereja Timur atau Gereja Yunani adalah agama Kristen yang menyempal dari Kristen Katholik pada tahun 1054 M. Agama Ortodox meyakini bahwa Roh Qudus hanya tumbuh dari Tuhan Bapa saja, dan mereka meyakini bahwa Tuhan Bapa lebih utama daripada Tuhan Anak.
Sedangkan agama Protestan adalah pengikut Martin Luther yang menyempal dari agama Katholik karena menganggap banyak hal yang tidak masuk akal dari agama Katholik. Disebut Protestan karena sikap mereka yang memprotes Gereja Lama atau kaum Katholik. Mereka menye-but dirinya dengan Gereja Penginjil karena pengakuan mereka yang ha-nya mau mengikuti Injil semata. Terkadang mereka disebut dengan Kris-ten saja. Agama Protestan di antara agama yang melarang membuat patung dan gambar untuk disembah. Walaupun demikian, mereka tetap meyakini ajaran trinitas yang intinya adalah Tuhan itu satu tetapi terdiri dari tiga oknum.
Agama Kristen meyakini bahwa Nabi ‘Isa atau Yesus adalah Anak Tuhan. Oleh karena itu murid-murid Yesus mereka yakini sebagai Rasul. Bahkan Saulus atau Paulus atau Bulus, yaitu musuh besar Nabi ‘Isa yang sangat bernafsu menangkap dan menyalib Nabi ‘Isa serta banyak menyiksa dan menangkapi para pengikut Nabi ‘Isa juga ikut diyakini sebagai Rasul. Hal ini karena tipu dayanya yang mengatakan kepada orang-orang Nashrani bahwa dia mendapat wahyu dari Yesus untuk meneruskan ajarannya dan Yesus menamainya dengan Bulus. Tipu daya Saulus semakin sempurna dengan menyusupkan orang-orangnya ke dalam deretan rohaniawan Kristen, seperti Lukas dan lain-lainnya. Melalui orang-orangnya ini akhirnya Saulus berhasil merubah Injil dan memasukkan faham trinitas ke tengah-tengah umat Nashrani.
Dalam sejarah ketuhanan kaum Nashrani, penuhanan Yesus baru dilakukan pada akhir Abad II Masehi. Kemudian pada Konsili di Necea tahun 325 Tuhan Anak disejajarkan dengan Tuhan Bapa. Selanjutnya pada Abad III Roh Qudus dipertuhankan. Pada konsili di Ephese Bunda Maria disejajarkan dengan Trinitas oleh penganut Katholik. Begitulah sejarah ketuhanan dalam agama Kristen.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Agama Yahudi merupakan agama yang dikenal sebagai salah satu agama monoteisme mutlak (tauhid). Ajaran tauhid meletakkan dasar kepercayaan Tuhan Esa pada tempat pertama. Jika diruntut dari sejarahnya,  agama ini merupakan kelanjutan dari agama tauhid yang telah dirintis oleh Ibrahim/Abraham.
      Terdapat tiga istilah yang sering digunakan dalam menamakan umat Yahudi, yaitu: Yahudi, Ibrani, dan Israel. Istilah Yahudi berasal dari bahasa Arab hãda yang ditasrif: hada-yahudu-haudan yang memiliki persamaan arti dengan taba-yatubu-tauban-taubata, artinya bertaubat atau orang yang bertaubat. Kata Yahudi juga dikaitkan dengan nama putera nabi Ya’qub yang berjumlah 12, yakni putra keempat yang bernama Yahuda.
      Sementara istilah Ibrani berasal dari kata abara yang berarti menyeberang. Penamaan ini dilatarbelakangi kedatangan mereka dengan menyeberangi sungai Eufrat di bawah pimpinan nabi Ibrahim.
      Untuk sebutan Israel, digunakan karena dinisbahkan kepada nabi Ya’qub yang mempunyai nama lain Israel. Oleh karena itu mereka dikenal sebagai Bani Israel, yang berarti anak keturunan Israel.
      Dari ketiga istilah di atas,Yahudi atau Yudaisme menjadi yang paling populer di dalam literatur-literatur Barat. Meskipun demikian, orang Yahudi lebih senang jika dipanggil dengan sebutan Israel.
      Konsep ketuhanan agama Yahudi secara ketat didasarkan pada Unitarian monoteisme. Doktrin ini mengekspresikan kepercayaan kepada satu Tuhan. Dalam doa secara utuh dalam hal mendefinisikan Tuhan adalah Shema Yisrael, awalnya muncul di dalam Alkitab Ibrani: "Dengarkan O Israel, Tuhan adalah Allah kita, Tuhan adalah satu", juga diterjemahkan sebagai "Dengarkan O Israel, Tuhan kami adalah Allah, Tuhan adalah yang tunggal."
      Nashrani berasal dari kata Nazharet yaitu tempat kelahiran Nabi Isa. Sedangkan kata Kristen berasal dari Kristus “ Juru Selamat “ yang merupakan sebutan yang dikarang secara dusta oleh Saulus dan para pengikutnya.
      Agama Nashrani atau yang lebih dikenal dengan agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyalibankebangkitan, dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan adalah monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi (secara teknis dalam Bahasa Yunani hypostasis) Tuhan atau Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea Pertama (325) yang dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I.
      Agama Kristen terbagi menjadi tiga agama baru, yang masing-masing memiliki gereja dan tokoh agama sendiri-sendiri yaitu : Katholik, Ortodox ,dan Protestan. Agama Katholik adalah agama Kristen yang paling tua. Katholik sendiri berarti orang-orang umum, karena mereka mengaku sebagai induk segala gereja dan penyebar missi satu-satunya di dunia. Disebut pula dengan Gereja Barat atau Geraja Latin, karena mereka mendominasi Eropa Barat, yaitu mulai dari Italia, Belgia, Prancis, Spanyol, Portugal dan lain-lainnya. Disebut juga sebagai Gereja Petrus atau Kerasulan karena mereka mengaku bahwa yang membangun agama mereka adalah Petrus, murid Nabi Isa yang paling senior. Agama Katholik meyakini bahwa Roh Qudus tumbuh dari Tuhan Bapa dan Anak secara bersamaan. Mereka juga berkeyakinan bahwa Tuhan Bapa dan Tuhan Anak memiliki kesempurnaan yang sama. Bahkan mereka meyakini bahwa Yesus atau Tuhan Anak ikut bersama-sama dengan Tuhan Bapa mencipta langit dan bumi. Adapun agama Ortodox yang disebut pula sebagai Gereja Timur atau Gereja Yunani adalah agama Kristen yang menyempal dari Kristen Katholik pada tahun 1054 M.



DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar-dasar_iman_Yahudi
         http://murtadinkafirun.forumotion.net/t10381-konsep-ketuhanan-agama-  nashrani-kristen
http://nadzibillah.blogspot.co.id/2014/08/sejarah-lahirnya-tiga-agama-besar_27.html







Makalah ini disusun oleh :
- Haidar Ali Yusuf
- Muhammad Abdul Aziz Ibrohim
- Febi Syaeful Fikri







Next Post Previous Post

Pages