Makalah Konsepsi ISBD dalam Keindahan (ISBD)
Salah satu contoh Makalah Konsepsi ISBD dalam Keindahan pada Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)
DAFTAR PUSTAKA
Makalah ini disusun oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditinjau dari segi bahasa, Keindahan berasal dari kata indah, diartikan sebagai keadaan yang
enak dipandang, cantik, bagus atau elok. Keindahanidentik dengan kebenaran.
Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalahkeindahan.
Keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide
kebaikan Keindahan dalam arti estetika murni menyangkut pengalaman estetik
seseorangdalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan
dalam artiterbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya
menyangkutbenda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni
berupakeindahan bentuk dan warna.
Nilai Estetik menurut Teori The Liang Gie menjelaskan
bahwa, pengertiankeindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti
halnya nilai moral, nilaiekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya.
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya
dengan diam-diammemikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renunganadalah hasil merenung.
Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata
dasar Rasi artinya cocok,sesuai, atau kena benar. Kata cocok, sesuai atau kena
benar mengandung unsurpengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Kehalusan berasal dari kata Halus artinya tidak kasar
(perbuatan) lembut,sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti
sifat-sifat yang halus,kesopanan dan atau keadaban.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.
Apa pengertian dan makna keindahan ?
2.
Apa yang dimaksud dengan renungan ?
3.
Apa yang dimaksud dengan keserasian ?
4.
Apa yang dimaksud dengan kehalusan ?
5.
Bagaimana hubungan manusia dan keindahan ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui pengertian dan makna keindahan.
2.
Mengetahui maksud dari renungan.
3.
Mengetahui maksud dari keserasian.
4.
Mengetahui maksud dari kehalusan.
5.
Menjelaskan hubungan manusia dan keindahan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dengan dibuatnya makalah ini, supaya kami
selaku penyusun dan para pembaca, memahami arti dan makna dari keindahan,
memahami maksud dari renungan, keserasian dan kehalusan serta mengetahui
hubungan manusia dan keindahan didalam konsepsi Ilmu Sosial Budaya Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Makna Keindahan
1)
Pengertian Keindahan
Keindahan
berasal dari kata Indah Keindahan atau "Beauty"
adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak
dipandang,cantik, bagus benar atau elok. Keindahan juga dapat memberikan kita
rasa keingintahuan tentang hal tersebut semakin terus bertambah. Contohnya jika
kita bermusik,kita akan semakin mencari 'Feel' apa yang cocok untuk hatikita.
Benda yangmempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, seperti pemandangan
alam (pantai, pegunungan, danau, bunga, lereng gunung), manusia (wajah, mata,
hidung, bibir, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tatanan perabot rumahtangga
dan sebagainya), suara, warna, dan sebagainya. Semua itu termasuk indah yang
merupakan ciptaan Tuhan secara langsung. Betapa indahnya pemandangan matahari
pagi dari timur dan pemandangan sore hari ketika matahari sedang menuju
peraduannya di ufuk barat bumi ini.
Demikian juga pemandangan yang indah ciptaan Tuhan
yang muncul dari perpaduan gunung yang menghijau dengan samudera yang membiru.
Indahnya pemandangan alam lepas, apalagi saat bulan purnama yang sejuk dengan
desir angin sepoi-sepoi basah. Keindahan seperti itu sudah merupakan keindahan
yanguniversal. Semua lapisan masyarakat akan merasakan betapa indahnya
ciptaanTuhan. Karena dalamIslam sendiri, sebuah Hadits Rasulullah SAW bersabda
:
“SesungguhnyaAllah Ta'alaindahdan suka kepada keindahan”.
(HR. Muslim) Tidak demikian halnya dengan keindahan yang merupakan karya cipta
manusia. Keindahan yang merupakan karya cipta manusia itu dibatasi oleh ruang
dan waktu. Meskipun keindahan karya cipta manusia itu universal, akibat pemaknaannya
akan berbeda. Perbedaan itu dibatasi oleh ruang dan waktu.Keindahan juga
identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran,dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu abadi,dan mempunyai daya tarik
yang bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan
juga bersifat Universal, yang tidak terikat oleh seleraperorangan, waktu dan
tempat, selera mode, kedaerahan. Kemudian pertanyaannya apakah keindahan itu?
Apakah nilai Estetik itu? Yang mendorong manusia menciptakan keindahan.
Menurut sejarah Yunani kuno abad 18, pada saat itu
pengertiankeindahan telah di pelajari oleh para Filsuf. Menurut The Liang Gie
dalambukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris Keindahan
diterjemahkan dengan kata“Beautiful”,bahasa Perancis “Beau”,Italia dan Spanyol
“Bello”, kata-kata itu berasal dari bahasa Latin“Bellum”,akar katanya adalah “Bonum”
yang berarti Kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “Bonellum”
dan terakhir dipendekkan menjadi“bellum”. Kemudian menurut luascakupannya, Keindahan
dibedakanmenjadi tiga macampengertian, yaitu :
a.
Keindahan Dalam Arti Luas
Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang
Gie,mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnyadari
pemikiran Plato, yang menyangkut adanya watak yang indah danhukum yang indah:
Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatuyang baik dan juga
menyenangkan; Plotinus yang berbicara tentang ilmuyang indah dan kebajikan yang
indah atau bisa pula disimak dari apa yang biasa dibicarakan oleh orang-orang
Yunani mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tetapi
bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetik disebutnya “Syimmetria”,untuk
keindahan berdasarkan pengelihatan. (misalnyapada seni pahat dan arsitektur)
dan “Harmonia” untuk keindahanbedasarkan pendengaran (musik).
Jadi pengertian yang seluar-luasnya meliputi :
·
Keindahan Alam
·
Keindahan Seni
·
Keindahan Moral
·
Keindahan Intelektual
b.
Keindahan Dalam Arti Estetika Murni
Hal ini murni menyangkut pengalaman estetik
seseorangdalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
c.
Keindahan Dalam Arti Terbatas
Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang
lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap
dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Filsuf seni
merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara
penerapan-penerapan inderawi kita (Beauty is unity of formal realitions of our
sense percepctions).
Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan bahwa keindahan
adalah sesuatu yang menyenangkan bila
mana dilihat (Idqout visum placet).
Nilai estetika
adalah yang berasal dari kata Aesthesis yang artinya perasaan atau sensitivitas, karena memang pada
awalnya pengertian ini berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian
teknis, estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan,kecantikan
secara umum. Pengertian ini berdasarkan kepada, bila kita memandang sesuatu obyek
dan obyek itu dapat memberikan rasa senang, puas dan sebagainya yang sejalur dengan
kata tersebut, maka dapat dikatakan
obyek yang dipandang itu mengandung keindahan. Dalam perkembangannya, pengertian
ini, kemudian berubah meluas, tidak lagi berkaitan dengan lidah dan perasaan,
tetapi berhubungan dengan pikiran, etika dan logika. Teori The Liang Gie
menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai
seperti halnya nilai Moral, nilai Ekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya.
Nilai yang berhubungan dengansegala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan
disebut Nilai Estetik.
Masalah sekarang ialah: apakah Nilai Estetik itu?
Dalam bidang filsafat, istilah nilai sering kali dipakai suatu kata benda
abstrak yang berarti keberhargaan (Worth) atau kebaikan (Goodness). Dalam “Dictionary
Of Sociology And Related Science” diberikan rumus tentang nilai sebagai berikut
:“The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. TheQuality of
any object which causes it be of interest to an individual or agroup” (Kemampuan
yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia.
Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Penyebab manusia menciptakan keindahan adalah karena keindahan
itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu Ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa
keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak berlebihan tidak
pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan sebenarnya, justru
tidak indah. Karena akan ada ucapan “lebih cantik dari warna aslinya”. Bila ada
pamain drama yang berlebih-lebihan, misalnya marah dengan meluap-luap padahal kesalahan
kecil, atau karenakehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis
meraung-raung,itu berarti tidak alamiah.
Dibawah ini adalah alasan dan tujuan manusia
menciptakan keindahan :
a.
Tata nilai yang telah usang
Tata
nilai yang sudah tidak sesuai dengan kondisi dan
keadaan pada zaman sekarang, sehingga
dirasakan sebagai
hambatan yang dapat merugikan nilai-nilai kemanusiaan
dan dipandang sebagai hak-hal dapat mengurangi nilai moral bermasyarakat,
sehingga bisa dikatakan tidak indah.
b.
Kemerosotan zaman
Keadaan yang
merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan
ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan
moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan bejat terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan
seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan agama dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.Yang demikian itu tidak baik, yang
tidak baik itu tidak indah.
c.
Penderitaan Manusia
Penderitaan
merupakan hal yang pernah dialami semua orang, dan hal ini merupakan resiko
hidup manusia, yang diberikan oleh Tuhan agarmanusia sadar untuk tidak menjauh
dari Nya. Walaupun penderitaan adalah resiko hidup manusia, tapi hampir semua
orang menyukai adanyapenderitaan, dan menganggap penderitaan merupakan hal yang
tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah.
d.
Keagungan Tuhan
Keindahan
merupakan anugerah yang diberikan oleh manusia dan makadari itu kita
sebagaimanusia wajib mensyukurinya, dan sebagian darikita mengungkapkan rasa
syukur tersebut dalam bentuk karya seni,seperti melukis pemandangan, yang
merupakan hasil karya seni yang Agung yang diciptakan oleh Allah untuk kita
sebagai hambanya
2)
Makna Keindahan
Menurut Kant, keindahan itu bisadi lihat dari 2
segi, yaitu dari segi arti yang
Subjektif dan dari segi arti yang Objektif. Dari segi arti subjektif keindahan
dikatakan sebagai sesuatu yang tanpaharus direnungkan ataupun disangkut-pautkan
dengan kegunaan-kegunaanpraktis sudah bisa mendapatkan rasa senang pada diri si
penghayat; sebagai keserasian yang dikandung objek sejauh objek tersebut tidak
ditinjau dari segigunanya. Dengan melihat demikian beragamnya pengertian
keindahan, dan kitaharus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian
kecil, boleh jadi akan mengecewakan kita yang memuaskan. Namun demikian, dari
berbagai pengertianyang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam
kelompok-kelompokpengertian tersendiri, paling tidak kita bisa menangkap arah
atau kecenderungan dari suatu pengertian yang dikemukakan seseorang sesuai
dengan pengelompokan seseorang sesuai dengan pengelompokan-pengelompokan yang
ada.
B. Renungan
Merenung
artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan mendalam.
Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri ataupembicaraan dalam hatikita
tentang suatu hal. Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar
renungannya satu samalain berbeda, meskipun objek yang direnungkannya sama,
lebih pula apabila objek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu
bergantung kepada objekdan subjek.Setiap kegiatan untuk merenung atau
mengavaluasi segenap pengetahuan yang dimiliki dapat disebut berfilsafat. Jadi
berfilsafat adalah terjadinya proses pembicaraan, evaluasi dengan hati kita
sendiri mengenai suatu peristiwa.
Contoh
hasil renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya
gravitasinya.Akan tetapi tidak semua orang mampu berfikir kefilsafatan. Pemikiran
kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalahproeses
berpikir yang logik dan analitik.
Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir
logik menunjuk pola berpikir secaraluas. Kegiatan berpikir dapat disebut logik
ditinjau dari suatu logika tertentu. Maka ada kemungkinan suatu pemikiran yang
logik akan menjadi tidak logik biladitinjau dari sudut logika yang lain. Penalaran
merupakan kegiatan berpikir yang juga menyandarkan diri kepada suatu analisis.
Analisis adalah kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu,
sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung.
C. Keserasian
Keserasian
berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar Rasi Rasi artinya cocok,sesuai, atau kena benar.
Kata cocok, sesuai atau kena benar mengandung unsur pengertian perpaduan,
ukuran dan seimbang. Perpaduan misalnya orangberpakaian antara kulit dan
warnanya yang dipakai cocok. Sebaliknya orang hitam memakai wana hijau, tentu
makin hitam. Warna hijau pantas dipakai oleh orang berkulit kuning. Atau ke pasar
menggunakan pakaian pesta, atau sebaliknya berpesta menggunakan pakaian santai,
dan lain-lain. Hal seperti ini tentu tidak serasi dan kurang cocok, kurang
kena. Dan tentu akan dikatakan oleh setiap orang “Sayang” atau kata-kata lain
yang menunjukkan kekecewaan. Oleh karena yang memandang itu merasa kecewa
dengan adanya hal yang kurang serasi. Dalam memadu rumah dan halaman, rumah
yang bagus dengan halaman luas dan tersusun rapi dengan bunga-bunga yang indah,
orang akan memuji keserasian itu. Tetapi sebaliknya, rumah yang bagus yang
tidak mempunyai halaman tentu orang akan mengatakan “Sayang”. Jadi dalam hal
memadu rumah dan halaman itu ada unsur ukuran-ukuran yang seimbang.
Dalam
berpakaian sangat diutamakan keserasian warna dan bentuk sertapotongan tubuh.
Atau dapat juga kita kagum atas kecantikan wanita dan kecakapan pria pada waktu
duduk. Setiap orang melihat terheran-heran melihat wajahnya. Hampir semua mata
memandang ke arah wanita atau pria yang dikagumi semua yang hadir itu. Tetapi
setelah berdiri, semua orang mengeluh “Sayang”, karena tinggi orang itu tidak
sesuai dengan harapan kita, ternyata terlalu pendek hal seperti itu juga
menyatakan ukuran. Lagu merupakan pertentangan suara tinggi-rendah, panjang-pendek,
keras-lembut yang terpadu begitu rupa, sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan
dan hati kita merasa puas. Tetapi apabila terjadi sekonyong-konyong suara yang
seharusnya menurut rasa kita menanjak justru kebalikannya, kita tentu akan
kecewa. Dalam hal lagu, irama yang indah itu merupakan pertentangan yang
serasi.
D. Kehalusan
Kehalusan berasal dari
kata Halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut,sopan, baik (budi bahasa),
beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus,kesopanan dan atau keadaban. Halus
bagi manusia iu sendiri ialah berupa sikap, yakni sikap halus. Sikap halus
adalah sikap lembut dalam menghadapi orang. Lembut dalam mengucap kankata-kata,
lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.Halus itu
berarti sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun
masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap
orang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yangsedang
bermusuhan. Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta
cinta kasih terhadap sesama. Sebab itu orang yang bersikap halus atau lembut
biasanya suka memperhatikan kepentingan orang lain, dan suka menolong orang
lain.
Sikap lembut merupakan
perwujudan pula dari sifat-sifat ramah, sopan, sederhana dalam pergaulan. Sikap halus juga dimiliki orang
yang bersikap rendah hati. Karena orang yang
bersikap rendah hati adalah orang yang halus tutur bahasanya, sopan tingkah
lakunya, tidak sombong, tidak membedakan pangkat dan derajat dalam pergaulan. Kehalusan
atau kelembutan atau sebaliknya kekerasan itu yang menilai orang lain, orang
yang dihadapi atau orang yang menyaksikan. Sudah tentu yang dinilai adalah
gerak laku, roman muka, tutur bahasa, dan sebagainya. Anggota badan yang melahirkan
sikap kehalusan itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata, bahu.
Selain itu roman muka, perkataan, pemilihan kata, penyusunan kalimat dan irama
bahasa juga dapat dinilai halus dan tidaknya. Bagian Rohaniah yang melahirkan
sikap : kemauan, perasaan dan pikiran atau karsa, rasa dan cipta. Tiga unsur
Rohaniah ini saling berkaitan, saling mempengaruhi dan mewujudkan tingkah laku,
tutur bahasa, perbuatan yang semuanya itu dapat dinilai kehalusan dan
kekasarannya.
E. Hubungan Manusia dan Keindahan
Akal
dan budi merupakan kekayaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Oleh
akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu
saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul
dari sumber yang berbeda kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari
akal dan budi, sedangkan kehendak dan keinginan pada hewan bersumber dari
naluri. Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak
dan keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya takterbatas. Tetapi
jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni, untukmenciptakan
kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya.
Keindahan
yang bersifat rohani dimaksudkan keindahan yang dapat “menyenangkan” atau
“memuaskan“ batin manusia. Tetapi perlu segera dipahami bahwa walaupun secara
material keduanyadapat dibedakan, secara Esensial keduanya tidak dapat
dipisahkan; karena pada akhirnya “Unsur kemanusiaan” itulah yang harus menjadi
penentunya. Sebuahlukisan yang secara lahiriah “menyenangkan” tetapi jika
“batin” manusiamenolaknya karen lukisan itu dapat ”merusak”. Kemanusiaan
manusia, makalukisan itu tidak berhak disebut indah. Kodrat manusia selalu
mendambakan sesuatu yang baik, yang dapat menyempurnakan kemanusiaannya. Disadari
atau tidak setiap manusia tidak senang terhadap sesuatu yang jorok, yang tidak
baik, dan yang merendahkan martabatnya.
Karena itu “Keindahan” bagi manusia sebenarnya bukan sekedar
sesuatu yang menjadi “harapannya“ melainkan merupakan sesuatu yang“harus
diusahakan adanya”.
Salah
satu definisi yang paling dikenal adalah hasil pemikiran penyair romantik
Inggris, John Keats. Dibukunya yang ditulis tahun1817,
Endymion, terapat definisi tentang Keindahan semacam
ini :
“A thing of beauty is a joy
forever: It’s loveliness increases; it will never pass into nothingness”. “Sesuatu yang indah adalah kegembiraan selama-lamanya:
Kemolekannya bertambah, dan takkan pernah menuju ketiadaan”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keindahan
berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila
melihatnya,keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dalam arti luas, menurut The Liang Gie mengandung
gagasan tentang kebaikan. Keindahan Dalam Arti Estetika Murni menyangkut
pengalaman estetik seseorangdalam hubungannya dengan segalasesuatu yang
diserapnya.Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebihdisempitkan
sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan indera penglihatan,
yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Merenung
artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan mendalam. Renungan
adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang
suatu hal. Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar Rasi artinya
cocok, sesuai, atau kena benar. Keindahan” pada hakikatnya merupakan dambaan
setiap manusia; karenadengan keindahan itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui
suasana keindahan itu perasaan “(ke)-manusia-(annya)” tidak terganggu.
B. Saran
Dengan
dibuatnya makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kami selaku
pembuat makalah ini. Kami selaku pembuat makalah ini meminta saran kepada para
pembaca untuk mengoreksi apabila ada kesalahan dalam sistematika penulisan
makalah dan isi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Akiel, A. Bahan Kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta: Unindra.
berbahasa Indonesia:
tentang Keindahan. (n.d.).
Retrieved from Wikipedia: www.wikipedia.com
M. P, S. (1984). Buku Materi Pokok IBD. Jakarta:
Depdikbud.
Sofa, P. (n.d.). Ilmu
Budaya Dasar Bag 1. Retrieved from Cari Ilmu Online:
www.cariilmuonline.com
Widagdho, D. (2008). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Makalah ini disusun oleh :
- Anisa Paulina
- Muhammad Iqbal Tanjani