Contoh Reflective Journal (Dasar-dasar Jurnalistik)

Contoh Reflective Journal pada mata kuliah Dasar-dasar Jurnalistik


Reflective Journal

Dalam mata kuliah Dasar-dasar Jurnalistik, saya mempelajari materi mengenai jurnalistik sebagai profesi. Profesi yang dimaksud dalam materi ini adalah sebagai seorang wartawan.

Awal mula saya mengetahui, bahwa jurnalistik merupakan sebuah profesi, saat saya mendapatkan tugas untuk mewawancarai seorang wartawan. Yang saya peroleh dari hasil wawancara, bahwa menjadi seorang wartawan tidak semudah membalikkan telapak tangan, tak hanya mencari berita untuk dipublikasikan, mewawancarai dan menulis jawaban narasumber.

Untuk mencapai tiga hal tersebut, membutuhkan proses dalam melakukannya. Berawal dari adanya keberanian, mental yang kuat dan memiliki independen sebagai seorang wartawan. Hal yang paling penting dimiliki seorang wartawan adalah kejujuran dalam menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta. Sebagaimana yang dikatakan Kurnia (2017) dalam bukunya, bahwa kewartawanan yang baik diperoleh dari pendidikan dan pelatihan. Wartawan diajari bagaimana melakukan wawancara, menyampaikan pertanyaan yang tepat, mencari, menyusun, melaporkan berbagai fakta yang relevan, mendapatkan bukti dan berbagai sumber berita.

Jurnalistik adalah sebuah profesi. Suatu pekerjaan disebut profesi, apabila memenuhi kriteria-kriteria. Seperti halnya seorang wartawan yang terikat dengan kode etik dan kriteria. Kode etik yang dimiliki seorang wartawan merupakan suatu aturan yang mengikat pekerjaan yang ditekuninya dan kriteria sebagai alat seleksi. Sebagaimana yang dikatakan Muhtadi (2016: 23) dalam bukunya, bahwa terdapat empat kriteria yang menunjukan suatu pekerjaan disebut sebagai profesi, diantaranya : (1) Terdapat kebebasan dalam pekerjaan itu; (2) Ada panggilan dan keterikatan dengan pekerjaan itu; (3) Memiliki keahlian; (4) Memiliki tanggung jawab yang terikat dengan kode etik pekerjaan.

Menjadi seorang wartawan yang selalu mencari berita, kemudian merangkai kata-kata supaya berita dapat dipahami, sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh seorang wartawan. Seorang wartawan dikhususkan memiliki kemapuan dan keterampilan menulis, terutama bagi wartawan media cetak (koran dan majalah) dan media online serta kemampuan bicara bagi wartawan media elektronik (HM, 2011: 17).

Yang dapat saya simpulkan dari pembahasan mengenai jurnalistik sebagai profesi, bahwa seorang jurnalis atau wartawan memiliki aturan (kode etik) dan kriteria sebagai profesi kerja, yang bertugas untuk mencari informasi (berita) dari berbagai sumber berita serta menyampaikan berita sesuai dengan fakta.


DAFTAR PUSTAKA

HM, Z. (2011). The Journalist. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Kurnia, S. S. (2017). Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Muhtadi, A. S. (2016). Pengantar Ilmu Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.







Next Post Previous Post

Pages